Salat idul Fitri di SMP ,bersama KH. Sa'dun Daim , LC
ALLAHU AKBAR 3 X…. WALILLAHIL HAMD
Pada hari ini kita ucapkan selamat tinggal bulan Ramadhan tahun 1445 H. Tidak ada lagi yang dapat kita harapkan kecuali Ramadhan tahun yang akan datang, itupun jika kita masih diberi kesempatan untuk hidup di muka bumi yang fana ini, jika tidak, Ramadhan yang telah di lalui adalah merupakan Ramadhan terakhir bagi kita.
Pada hari kemenangan ini tak ada kata yang lebih indah, suci dan mulia yang patut kita ucapkan kecuali” TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM, “BARAKALLAHU FIIKUM”, “Semoga Allah
menerima amalku dan amalmu”, “semoga Allah memberkahi kepada kalian”,
Dengan berakhirnya bulan Ramadhan yang suci dan mulia ini, bukan berarti selesailah tugas dan kewajiban kita baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia, namun masih terhampar tugas dan kewajiban kita yang harus kita lakukan.
Untuk menjadikan kita orang yang menang dan kembali kepada fitrah ada beberapa kewajiban yang harus kita lakukan:
Pertama puasa Ramadhan dengan benar sesuai dengan tuntunan yang telah digariskan oleh Allah dan Rasulnya, sebab apabila puasa Ramadhan telah kita lakukan sesuai dengan tuntunan maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita.
Kedua membayar zakat fitrah.
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi kaum muslimin di akhir Ramadhan dan juga berfungsi untuk membersihkan orang-orang yang berpuasa dari segala hal yang dapat mengurangi nilai-nilai amalan Ramadhan, serta dapat membantu para fakir-miskin
Ketiga Saling maaf-memaafkan.
Setelah berakhir puasa Ramadhan dan ditutup dengan zakat fitrah maka insya Allah semua dosa kita dapat diampuni oleh Allah, sehingga kita kembali bersih laksana bayi yang baru lahir dan kertas yang belum kena tinta. Tetapi dosa terhadap sesama manusia Allah tidak akan mengampuni sebelum diantara keduanya saling maaf-memaafkan. Walaupun saling maaf-memaafkan tidak harus menunggu akhir ramadhan, kapan saja saja bila kita bersalah wajib saling maaf-memaafkan.
Timbul pertanyaan, kepada siapa kita harus saling maaf-memaafkan ?
Pertama Kepada suami-Istri.
Setelah berakhir bulan ramadhan tidak menutup kemungkinan banyak kesalahan antara suami-istri ,
maka tidak ada jalan lain kecuali kita saling maaf memaafkan, atas semua kesalahan yang pernah kita lakukan, baik disengaja maupun tidak sengaja.
Kedua Kepada kedua ibu bapak.
Mari kita sambut kedua tangan ibu-bapak kita, seraya kita bersimpuh dihadapannya mohon maaf lahir dan bathin atas semua kesalahan yang pernah kita lakukan selama ini terhadap orang tua kita. Jangan kita berbangga dengan kehebatan dan kesuksesan kita,karena kesuksesan kita tidak lepas dari doa dan ridho kedua orang tua kita. Ingatlah dari mana kita dilahirkan dan di besarkan. Kehidupan kita tidak akan pernah mendapat ridho dari Allah jika gerak dan langkah kita tidak diridhoi oleh orang tua kita. Karena ridha Allah tergantung kepada ridha kedua ibu-bapak kita
Oleh karena itu tidak sepantasnya kita melupakan keduanya. yang telah mengandung, melahirkan dan menyusui kita, serta yang telah mendidik kita sampai dewasa.
Dan bagi kita orang tua yang sudah tiada, tidak ada langkah lain kecuali kita bermohon kepada Allah semoga dosa dan kesalahan mereka dapat diampuni dan dimaafkan oleh Allah SWT. Dan terhindar dari siksaan kubur dan api neraka serta dimasukan ke dalam syurga- Nya.
Ketiga Kepada sesama di mana kita berada.
Hadhirin Rahimakumullah. Sebelum melaksanakan puasa Ramadhan bangsa Indonesia, baru saja melaksanakan Pemilihan Umum untuk memilih Pemimpin dan wakil-wakil kita baik di daerah maupun tingkat pusat. Tentu pada waktu pemilihan umum yang telah lalu, pastilah ada diantara kita berbeda pilihan dan dukungan, oleh karena itu, mari kita setelah berakhir Ramadhan ini, kita saling maaf memaafkan, mari kita hilangkan rasa dendam diantara kita, kita tinggalkan lembaran lama yang penuh dengan noda dan dosa, mari
kita buka lembaran baru, insya Allah hari kemenangan dapat kita raih, sehingga kembali suci bagaikan bayi yang baru lahir dan kertas yang belum kena tinta.
Dokumentasi :
Komentar